Penerapan Budaya K3 Industri di Pendidikan Vokasi || BLC Telkom Klaten
A. Pendahuluan
Assalamu'alaikum Wr.Wb, Hari ini Saya akan membuat laporan mengenai kegiatan pada hari ini, yaitu penerapan budaya K3 industri di pendidikan vokasi berikut adalah laporannyannya.
Assalamu'alaikum Wr.Wb, Hari ini Saya akan membuat laporan mengenai kegiatan pada hari ini, yaitu penerapan budaya K3 industri di pendidikan vokasi berikut adalah laporannyannya.
a. Pengertian
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah bidang kesehatan masyarakat yang mempelajari penyakit dan cedera pada sebuah pekerjaan dan menmbuat serta menerapkan strategi dan peraturan untuk mencegahnya.
b. Latar Belakang Masalah
Pada sebuah industri, terdapat banyak sekali alat kerja yang berbahaya, berbagai alat berat, maupun bahan industri yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh manusia. Aspek risiko tadi dapat menggambarkan bahwa pekerjaan di industri memiliki risiko dan bahaya yang sangat besar. Oleh karenanya, penting diterapkannya budaya K3 pada seluruh kegiatan di industri. Budaya K3 akan membentuk perilaku seseorang/keadaan menjadi safety karena telah dilakukannya suatu kegiatan prosedural dan terukur.
B. Maksud dan Tujuan
Memahami budaya K3 agar bisa menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
C. Batasan dan Ruang Lingkup Pekerjaan
- K3
- K3
D. Target dan Hasil yang diharapkan
Menyelesaikan BAB 3 yang membahas budaya K3 di industri harapannya bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menyelesaikan BAB 3 yang membahas budaya K3 di industri harapannya bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
E. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
- Membaca dan mencermati.
- Membaca dan mencermati.
F. Alat dan Bahan
- Laptop
- Charger
- Buku Penerapan Budaya Kerja
- Laptop
- Charger
- Buku Penerapan Budaya Kerja
G. Target Waktu
Waktu : 08.00 - 16.00
Waktu : 08.00 - 16.00
H. Tahapan Pelaksanaan
- Membaca dan mencermati.
Upaya-upaya pengendalian terhadap risiko
kecelakaan kerja kini telah ditingkatkan pemerintah melalui peraturan-peraturan berikut :
b. Resiko
Resiko memiliki 2 jenis:
- Membaca dan mencermati.
Upaya-upaya pengendalian terhadap risiko
kecelakaan kerja kini telah ditingkatkan pemerintah melalui peraturan-peraturan berikut :
b. Resiko
Resiko memiliki 2 jenis:
I. PAK (Penyakit Akibat Kerja)
1. Fisika
Merupakan faktor yang disebabkan oleh sifat-sifat fisika diantaranya:suara bising, radiasi, getaran.
1. Fisika
Merupakan faktor yang disebabkan oleh sifat-sifat fisika diantaranya:suara bising, radiasi, getaran.
2. Biologi
Aktivitas biologi dapat menyebabkan suatu penyakit pada saat bekerja. Bakteri, jamur, dan serangga merupakan organisme biologi yang dapat menyebarkan racun, bisa, dan virus dengan menginfeksi tubuh korban.
Aktivitas biologi dapat menyebabkan suatu penyakit pada saat bekerja. Bakteri, jamur, dan serangga merupakan organisme biologi yang dapat menyebarkan racun, bisa, dan virus dengan menginfeksi tubuh korban.
3. Kimia
Faktor jenis ini seperti: cairan kimia, debu, gas.
Faktor jenis ini seperti: cairan kimia, debu, gas.
II. KAK (Kecelakaan Akibat Kerja)
1. Faktor penyebab kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh:
a. Faktor Manusia.
1. Faktor penyebab kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh:
a. Faktor Manusia.
Faktor penyebab kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh manusia itu sendiri.
b. Faktor Alat
Alat juga dapat menyebabkan kecelakaan kerja diantaranya yaitu kondisi kelayakan alat yang digunakan dalam bekerja.
c. Faktor Lingkungan
Faktor kondisi geografis suatu industri maupun faktor dari sikap pimpinan.
2. Tindakan berbahaya yang menimbulkan kecelakaan
a. Pemaksaan beban pada mesin.
b. Pengoperasian mesin yang tidak sesuai prosedur.
c. Memperbaiki alat ketika sedang bergerak.
3. Kecalakaan kerja yag diakibatkan oleh tindakan berbahaya
a. Penutup atau pelindung keselamatan berada pada posisi yang tidak tepat.
b. Tata rumah tangga (lingkungan kerja) yang jorok dan semrawut.
c. Suara bising yang berlebihan.
4. Macam-macam kecelakaan kerja antara lain:
a. Jatuh dari ketinggian yang berbeda.
b. Tersangkut pada sesuatu.
c. Tersangkut diantara sesuatu.
c. Alat Pelindung Diri (APD)
Agar terhindar dari resiko-resiko di atas maka dari itu Kita harus menggunakan APD. Berikut ini merupakan alat-alat APD sesuai dengan fungsinya:
1. Helmet/Topi/Pelindung kepala
Melindungi dari kejatuhan benda, benturan benda keras, diterpa panas dan hujan.
2. Safety Shoes/Pelindung kaki
Melindungi kaki dari benda tajam, tersandung benda keras, tekanan dan pukulan, lantai yang basah, licin, berlumpur, disesuaikan dengan jenis pemakaian dan bahayanya.
3. Safety Glasses/ Kaca mata
Melindungi dari sinar las, silau, partikel beterbangan, serbuk terpental, cipratan cairan berbahaya.
4. Earplug/Pelindung telinga/Earmuff
Melindungi dari suara bising yang menyakitkan terlalu lama disebabkan karena aktivitas mesin, dengan batas kebisingan diatas 85 db.
5. Masker Mulut/hidung/oksigen
Melindungi dari pekerjaan yang menggunakan dan menghasilkan bahan/serbuk kimia, udara terkontaminasi, debu, asap, kadar oksigen kurang.
6. Sarung Tangan/karet/kulit/kain/plastik
Melindungi tangan dari bahan kimia yang korosif, benda tajam/kasar, menjaga kebersihan bahan, tersengat listrik.
7. Safety belt/ harness
Melindungi diri dari risiko bahaya jatuh dari ketinggian kerja di atas 2 meter dan sekeliling bangunan.
8. Jaket pelampung
Melindungi dari bahaya jatuh ke air, tenggelam, tidak dapat berenang.
Kebanyakan dari Kita saat melihat teman atau rekan kerja Kita kecelakaan pada saat kerja malah diam, solusinya bergegaslah untuk melaporkan teman atau rekan kerja Anda kepada atasan Anda untuk dibawa ke rumah sakit.
J. Kesimpulan yang didapatkan
Sebaiknya sebelum kerja maupun praktek kerja di lapangan gunakanlah APD pada tempatnya.
K. Referensi
E-Book Strategi Budaya Kerja Vokasi
Posting Komentar untuk "Penerapan Budaya K3 Industri di Pendidikan Vokasi || BLC Telkom Klaten"