Penerapan Budaya Kerja Industri di Pendidikan Vokasi || BLC Telkom Klaten
A. Pendahuluan
Assalamu'alaikum Wr.Wb, Hari ini Saya akan membuat laporan mengenai kegiatan pada hari ini, yaitu penerapan budaya kerja industri di pendidikan vokasi berikut adalah laporannya.
a. Pengertian
Budaya Kerja adalah falsafah yang didasari pada pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok yang tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud
sebagai kerja (Gering Supriyadi dan Tri Guno).
b. Latar Belakang Masalah
Banyak dari Kita yang kurang memperhatikan standar operasional kerja, sehingga tercipat sebuah budaya kerja yang menurunkan produktivitas kerja.Budaya kerja yang diterapkan oleh Kita dapat menjadikan suatu kebiasaan yang sulit diubah, sehingga memerlukan waktu untuk mengubahnya kembali.
B. Maksud dan Tujuan
Memahami budaya kerja yang baik agar bisa menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
C. Batasan dan Ruang Lingkup Pekerjaan
- Budaya kerja
- K3
- 5S/5R
D. Target dan Hasil yang diharapkan
Menyelesaikan membaca Buku Penerapan Budaya Kerja Industri harapannya bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
E. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Membaca dan mencermati Buku Strategi budaya Kerja VOKASI
F. Alat dan Bahan
- Laptop
- Internet
- Buku Penerapan Budaya Kerja Industri
G. Target Waktu
Waktu : 08.00-16.00
H. Tahapan Pelaksanaan
a. Perkembangan Industri
Revolusi Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan dan komputasi kognitif. Industri 4.0 menghasilkan pabrik cerdas .
- CPS
CPS adalah teknologi untuk menggabungkan antara dunia nyata dengan dunia maya.
Internet of things (IoT) didefinisikan sebagai sebuah jaringan dengan masing-masing benda yang tertanam dengan sensor yang terhubung kedalam jaringan internet.
Tujuan SMK / Pendidikan Vokasi adalah mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja pada bidang tertentu (UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas).
Proses Belajar di pendidikan Vokasi harus dirancang agar menyerupai tempat kerja di dunia industri dan atau dunia usaha, baik peralatannya, sarana prasarana pendukungnya, keterampilan penggunaan alat kerja dan mesin produksi, maupun budaya kerjanya.
Yang menjadi tantangan Pendidikan Vokasi / SMK adalah Banyak bidang pekerjaan yang selama ini diisi tenaga manusia hilang digantikan dengan teknologi, mesin, robot, ataupun kecerdasan buatan. Akibatnya banyak lulusan pendidikan vokasi yang seharusnya langsung bisa bekerja akhirnya terancam menjadi pengangguran.
Ciri Budaya Kerja di Industri adalah budaya kerja yang produktif, disiplin, peduli, tanggungjawab, dan jujur dengan sikap kerja yang benar agar selamat dan sehat dalam bekerja.
Penyebab Ketidakselarasan, Kesesuaian dan kecocokan lulusan pendidikan vokasi yang dibutuhkan di dunia industri adalah karena proses belajar mengajar belum mengarah kepada pemenuhan kebutuhan pasar kerja, dan hal ini membuat serapan lulusan menjadi agak rendah. Pengetahuan tentang proses produksi, mesin dan alat produksi, kualitas produksi masih kurang mencukupi kebutuhan industri.
Minimal tata nilai dalam budaya kerja Industri yang ahrus diterapkan di pendidikan vokasi adalah 5S atau 5R, yaitu ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin.
- Penerapan 5R
Penerapan 5R dapat meliputi perkantoran, pergudangan, kamar mandi, mesin di bengkel praktik, peralatan dan sarpras tempat praktik kerja, laboratorium, taman, dan lain-lain yang terkait dengan sarana prasarana, lingkungan kerja, dan penampilan diri pribadi (contextual).
Perilaku yang bersifat (contextual) mendukung keterampilan utama dalam produksi kerja antara lain adalah bagaimana berperilaku sopan, santun, dan peduli kepada para pelanggan. Pelanggan ini terdiri atassesama siswa, orang tua siswa, guru, teknisi, pegawai pendidikan vokasi dan mitra kerja yang lain seperti pemerintah daerah, industri serta dari dunia usaha.
- Kompetensi
Harus memiliki Kompetensi sesuai bidang yang diminati atau ditekuni, jadi siswa SMK dapat bersaing ketika bekerja di industri.
- Soft Skills
Kita diharuskan memiliki Soft Skills yang baik sehingga dapat digunakan menjadi faktor pendukung dari Kompetensi yang dimiliki, seperti bersosialisasi, public speaking, dsb.
- Mampu bersaing dengan Teknologi
Pandai mengoperasikan komputer, sistem otomasi, menggunakan pemrogaman dan robot pintar juga sangat dibutuhkan sekarang pada Industri.
- K3
Ciri budaya yang baik adalah memperhatikan K3, selalu melengkapi diri dengan APD (Alat Pelindung Diri)
I. Temuan Permasalahan Serta Cara Penyelesaiannya
Kami masih kesulitan dalam menerapkan budaya kerja, solusinya mulailah dari hal-hal yang kecil yaitu LISA (lihat sampah ambil)
J. Referensi
- E-Book Strategi Budaya Kerja Vokasi.pdf
Posting Komentar untuk "Penerapan Budaya Kerja Industri di Pendidikan Vokasi || BLC Telkom Klaten"