Kecerdasan Emosional
Kecerdasan Emosional
A. Pendahuluan
a. Pengertian
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan.
b. Latar Belakang Masalah
Kecerdasan emosional merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki anak sejak dini dalam mengenal emosi diri dan orang lain. Karena melalui kecerdasan emosional, seorang anak akan mampu mengembangkan aspek emosi sebagai bekal mereka dalam berinteraksi dengan teman sebaya maupun dengan individu lainnya.
B. Maksud dan Tujuan
Agar seseorang mampu untuk mengendalikan emosi dimanapun dan kapanpun.
C. Batasan dan Ruang Lingkup Pekerjaan
Kecerdasan emosional.
D. Metode Pelaksanaan Kerja
Membaca dan Praktek.
F. Alat dan Bahan
-
G. Target Waktu
08.00 - 16.00
H. Tahapan Pelaksanaan
Apa Saja Komponen pada Kecerdasan Emosional?
Seorang psikolog mendalami bidang Kecerdasan Emosional yang bernama Daniel Goleman menyatakan bahwa yang perlu kita tahu adalah, untuk mengindentifikasi karakteristik kematangan emosi seseorang ada beberapa komponen yang kita bisa gunakan sebagai parameter utama. Berikut ini merupakan gambaran singkat mengenai komponen tersebut :
1.Self-awareness atau Kesadaran Diri : Kemampuan mengenali dan memahami suasana hati dan motivasi diri, serta dampaknya terhadap orang lain. Untuk bisa mencapai ini, kita harus dapat memantau keadaan emosi diri sendiri.
2.Self-Regulation atau Pengendalian diri : Kemampuan seseorang untuk tidak bereaksi secara gegabah. Komponen ini juga menunjukkan cara kita untuk mengekspresikan diri secara tepat sehingga setiap tindakan tidak diatur oleh aspek emosi saja.
3.Internal Motivation atau Motivasi Diri : Kemampuan seseorang yang berkaitan dengan minat belajar dalam rangka melakukan perbaikan diri secara terus menerus. Misalnya saja, rasa inisiatif dan komitmen untuk menyelesaikan kewajiban.
4.Empati : Kemampuan untuk memahami reaksi emosional orang lain. Hal ini hanya bisa dicapai jika kita sudah mencapai kesadaran diri. Contohnya sikap proaktif untuk mengantisipasi kebutuhan orang lain.
5.Social Skill atau keterampilan sosial : Kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan sosial dan memenuhi kebutuhan tersebut dengan landasan bersama, mengelola komunikasi dan membangun jaringan.
Faktor Utama yang Berpengaruh pada Kecerdasan Emosional
Terdapat beberapa faktor utama yang memiliki andil besar dalam peningkatan kecerdasan emosional, yakni:
1.Lingkungan Keluarga.
Keluarga merupakan peran fundamental dalam pembentukan pribadi seseorang. Gaya parenting atau pola asuh dari orang tua yang penuh kasih sayang serta menerapkan nilai-nilai dalam kehidupan adalah faktor kondusif. Hal ini bertujuan untuk bisa mempersiapkan seseorang menuju pribadi yang matang dan bagian dari masyarakat yang sehat.Keharmonisan yang tercermin dalam keluarga-pun menjadi salah satu stimulasi dalam perkembangan emosi masingmasing personil keluarga. Karena keluarga memiliki fungsi dasar sebagai wadah untuk dapat saling memberikan rasa memiliki, aman, cinta dan mengembangkan relasi yang baik antar sesama anggotanya.Goleman memiliki anggapan kalau atmosfer keluarga adalah sekolah pertama dalam pembelajaran emosi. Dan hal ini adalah merupakan tahap awal seorang anak dalam mengenal sebuah kehidupan.
2.Lingkungan Sekolah.
Sekolah menjadi sebuah wadah yang sangat penting karena lembaga ini memiliki sebuah program sistematis berupa pelatihan, pengajaran dan bimbingan. Hal ini merupakan alat bantu seseorang dalam pengembangan potensi diri. Adapun hal yang mencangkup potensi diri itu diantaranya : emosi, spiritual, intelektual, moral (ahlak) dan sosial.Kedewasaan setiap insan ini bisa didapatkan dari proses pembelajaran yang terjadi dalam lingkungan kelas sekolah. Dari situ, setiap individu kemudian akan mendapatkan pengetahuan, pemahaman terhadap nilai-nilai dan cara bersikap.Menurut Hurlock, sekolah memiliki peran dalam perkembangan kepribadian anak. Ia mengatakan bahwa sekolah adalah penentu dalam cara berpikir, bersikap dan berperilaku. Oleh karenanya, seorang guru disini memiliki peran krusial dalam kontrol perilaku anak nantinya ketika dirumah.
3.Lingkungan Sosial.
Setiap manusia membutuhkan dukungan non-materil atau dukungan psikis seperti perhatian, pujian, penerimaan dan penghargaan dari lingkungan dimana ia berada. Hal ini akan membantu tiap individu dalam mengembangkan karakter diri yang berdampak kepada perannya sebagai mahluk sosial.
Lingkungan sosial yang kondusif akan mampu mencerdaskan aspek emosi anak. Karena hal yang demikian mampu memunculkan perasaan berharga di dalam dirinya, sehingga ia selalu berusaha melakukan perbaikan diri menuju kedewasaan.
Pengaruh Kecerdasan Emosional dalam Kesuksesan Prestasi Belajar
Kita telah mengetahui bahwa kecerdasan emosi menjadi salah satu parameter kesuksesan dalam hidup. Karena emosi memberikan penjelasan terhadap nilai-nilai yang paling utama dalam kehidupan, ia juga memberikan kita dorongan dan kegigihan dalam menghadapi setiap persoalan.
Goleman berpendapat bahwa orang yang semata-mata hanya memiliki Intelligence Quotient atau kecerdasan akademis, cenderung akan selalu dirundung oleh perasaan gelisah tak beralasan, kritis secara berlebihan, dingin dan menarik diri dari lingkungannya. Mereka juga akan bermasalah dalam menunjukkan ekspresi kemarahan dengan cara yang tepat.
Jika individu tersebut tidak menyadari akan kecerdasan emosional, maka mereka akan ditunjuk sebagai sumber masalah dalam lingkungan sosial. Mereka akan dikenal sebagai pribadi yang keras kepala, mudah frustasi (depresi), tidak memiliki pergaulan dan juga kepercayaan terhadap orang lain.
I. Temuan Permasalahan dan Cara Menyelesaikannya.
-
J. Kesimpulan yang didapatkan
-
K. Referensi
- https://www.connectedpapers.com/main/2f171a19da0fa64ef7d73ef692cad32710319ed9/Pengaruh-Kecerdasan-Emosional-Terhadap-Sikap-Sosial-Pada-Siswa-Sekolah-Dasar/graph
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_emosional
Posting Komentar untuk "Kecerdasan Emosional"